Seperti kebanyakan kalimat orang, “Indonesia kaya akan
alam, budaya, dan bahasa.” Selalu kekayaan alam Indonesia yang dielu-elukan
tapi lupa dengan rendahnya infrastruktur yang dimiliki. Semua menyalahkan minim
SDM-nya lah, pemerintah lah, hingga merembet ke korupsi. Bahkan
bencana alam pun disunguti! Sebenarnya jika dicermati, sarana pra-sarana yang
amburadul ini ulahnya masyarakat! Kok
bisa? Secara tidak sadar manusia berkontribusi akan hadirnya
kerusakan-kerusakan kecil setiap harinya. Klimaksnya, tahu-tahu potensi alam rusak parah, lingkungannya kacau-balau, wisatawan
mengeluh dan akhirnya ditinggalkan. Hilang deh
sumber pemasukan negara.
Salah satu kota yang kehilangan pesonanya adalah Semarang (Author
berdomisili disini nih!). Setiap ada event besar maupun seminar kecil, Semarang
ini selaluuu (pengucapan penuh tekanan) saja dilewati. Sebagai kawula muda nih harus ke Yogyakarta atau Solo. Padahal
dulunya Semarang dikenal dengan Venice Van Java. Venice? Yak! Venesia-nya Itali,
kota mengapung yang terkenal karena kanalnya hingga dijuluki “Ratu Adriatik”.
Inilah penampakan Venesia.
Kenapa
Semarang sampai disebut Venice Van Java? Tak lain karena kanal Semarang yang
dikenal Banjir Kanal. Tapi nyatanya jauh dari kata “mirip”. Dulu mungkin nampak
jernih tapi sekarang kuningnya bukan main.
Sedangkan suasana
Banjir Kanal saat malam hari cukup memesona. Khususnya di bagian barat karena
tertolong gemerlapnya lampu dan pantulannya. Sudah mirip Venesia kah?
Syukurnya akhir-akhir ini Semarang mau berbenah.
Karena kilaunya saat malam hari, Pemkot Semarang sempat mengadakan Festival
Lampion di Banjir Kanal Barat. Festival ini sangat menarik karena adanya perahu
hias yang dilombakan, lampion terbang, kembang api bahkan dijadikan ladang uang
karena adanya culinary night, festival musik keroncong dan perkusi serta produk
dari UMKM warga sekitar. Acara ini pun gratis
dan terbuka untuk umum. Event-event seperti inilah yang menarik antusias warga,
ujungnya jalanan jadi macet! Terlebih diadakan pada Sabtu malam yang pada hari biasa pun padatnya dua kali lipat. Warga yang
sehat itu malam minggunya bukan lagi
di depan smartphone!
Little Netherland! Apa pula ini? Ternyata
Semarang punya Little Netherland? Nggak
percaya? Simak liputan dibawah ini.
http://www.pesonawisatasemarang.xyz/wisata-sejarah/danau-kota-lama-semarang-nuansa-malam-little-netherland/
Kawasan
kota lama di Semarang disebut-sebut sebagai Little Netherland karena arsitektur
bangunan di kawasan tersebut. Kota lama sendiri dirancang sebagai pusat
pemerintahan jaman Belanda dulu. Burg
(Jembatan Berok) dibangun disana sebagai batas antara metropolitan Belanda dan
wilayah pribumi. Bahkan dulu dibangun benteng Vijfhoek sebagai perlindungan, tapi keberadaanya sekarang sudah
dimusnahkan. Kawasan seputar kota lama memang menarik perhatian, dari
bangunannya bergaya indische seperti gereja, perkantoran, restoran, hotel,
stasiun dan di kelilingi kanal-kanal mirip sekali dengan arsitektur Belanda
yang menonjolkan manajemen wisata airnya.
Banyak spot-spot di kawasan kota lama yang bisa kamu kunjungi seperti
bangunan bersejarah Gereja Blenduk, Gedung Marabunta (ada semut raksasa di
puncaknya!), Pabrik Rokok Praoe Lajar (sekarang pun masih beroperasi lho!),
Gedung Bank Mandiri, Stasiun Tawang dan Polder Air-nya untuk mengendalikan
banjir, Gedung Marba, Djakarta Lloyd, sampai Titik Nol KM Semarang di depan
Kantor Pos.
Tapi
ya seperti yang dibayangkan, lingkungan sekitar yang tidak terurus membuat
meluasnya semak-semak belukar, dinding bangunan yang terkelupas, bekas
bahan-bahan renovasi seperti bambu, beton, pasir, kerikil yang berserakan.
Selain itu kanalnya yang tidak dijaga sehingga air menjadi keruh. Tipsnya jika
ingin mengunjungi kanal-kanal di Semarang datanglah malam hari. Saat ini
lampu-lampu menambah kentalnya suasana lawas,
pokoknya romantis abis!
Coba
tebak foto diatas ada dimana? Hampir semua mengira itu adalah Grand Canyon yang
ada di Amerika. Tekstur bebatuan dan tebing tinggi menyerupai Grand Canyon.
Bahkan namanya hanya berbeda di awalnya saja. Akhir-akhir ini Brown Canyon
menjadi tempat hits karena tempatnya
yang instagramable banyak menarik
minat remaja masa kini.
Sebenarnya Grand Canyon bukanlah
sebuah objek wisata. Awalnya merupakan perbukitan biasa yang dijadikan
pertambangan material. Selama sepuluh tahun lebih proyek galian ini dikeruk
materialnya sehingga menjadikan objek Nampak seperti tebing-tebing. Warga
sekitar menyebut tempat ini sebagai “Padas Keruk” karena bebatuannya. Tempat
ini bukanlah sebuah objek wisata resmi akan banyak pungutan liar disini. Selain
itu kewaspadaan yang diperlukan juga sangat
tinggi. Tips jika berkunjung kesini sebaiknya saat sore hari dimana udara tidak
terlalu panas sehingga debu yang ditimbulkan sedikit. Selain itu menghindari
truk-truk pembawa material yang beroperasi. Hindari datang sehabis hujan karena
air akan tergenang sehingga jalanan licin dan becek. Saat musim kemarau pun
debunya sangat berlimpah, sehingga gunakanlah masker agar pernapasan tidak
terganggu. Selain itu akses menggunakan roda empat cukup sulit untuk menjangkau
tempat ini kecuali jika menggunakan jeep dan semacamnya.
Tak cuma 3 tempat diatas yang
disulap jadi objek wisata. Di Semarang sebenarnya banyak sekali wisata yang
memesona. Jika ingin ke pantai, kamu bisa mengunjungi Pantai Marina, Pantai
Maron, dan Pantai Tiring. Bermain ke kawasan hutan di Hutan Pinus Kayon, Hutan
Tinjomoyo, Alam Wana Wisata Penggaron bahkan Hutan Mangrove di Mangkang. Ada
juga perumahan yang menawarkan objek wisata menarik seperti BSB City dan Hutan
Karet yang disebut Alaska (Alas karet) serta Perumahan Citra Grand dimana ada
bianglala yang mulai ramai dikunjungi. Ingin merasakan sejuknya air terjun?
Datang saja ke Wisata Air Terjun Kalipancur. Ingin lebih ekstrem? Datanglah ke
lereng Gunung Ungaran, indahnya Curug Lawe an Curug Benowo akan memanjakan
mata. Atau kamu mau wisata religi? Kamu bisa mengunjungi Masjid Agung Jawa
Tengah, Masjid Besar Kauman, Masjid Raya Baiturrahman, Klenteng Sam Poo Kong,
Klenteng Tay Kak Sie, Gereja Blenduk bahkan Pagoda Avalokitesvara di Vihara
Buddhagaya Watugong.
Yak, itulah tadi pelbagai objek wisata yang ada di Semarang. Nggak hanya Lawang Sewu atau Goa Kreo, kan? Semakin kesini pemerintah mulai
sering membenahi infrastruktur objek wisata Semarang dan mengadakan event-event
seputar Semarang. Semoga kedepannya Semarang semakin maju, potensi alamnya
semakin memukau, masyarakatnya semakin sadar akan lingkungan sehingga julukan
kota ATLAS terealisasikan. Semoga potensi wisata daerah lain juga berkembang
sehingga menjadikan tak Cuma Bali yang membahana di dunia! Sekian dan terima
kasih.